Minggu, 14 Desember 2014

MENGENAL PENYAKIT CVPD DAN CARA PENGENDALIANNYA



 


1. PENDAHULUAN
Penyakit CVPD singkatan dari Citrus Vein Plhoem Degredation sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah yang perlu penanganan serius di sentra produksi maupun di daerah pengembangan baru tanaman jeruk,  karena pengendalian penyakit tersebut jika sudah ada dipertanaman sangat sulit dilakukan. Oleh karena itu, pengenalan penyakit CVPD dan upaya pengendaliannya sangat penting bagi pertugas lapangan maupun petani, agar kehadiran CVPD dan serangga vektornya pada tanaman jeruk dapat diketahui lebih dini. Dengan demikian, penyebarannya dapat dibatasi.
Serangga penyebab CVPD telah terbukti menyebabkan kemunduran jumlah tanaman maupun produksi persatuan luas tanaman serta tenggelamnya nama-nama daerah sentra produksi jeruk yang dulunya terkenal baik dari segi produksi maupun kekhasan jenis jeruknya.
Walaupun usaha sudah banyak dilakukan namun belum memberikan hasil yang memuaskan karena masih banyaknya masalah yang dihadapi baik dari tingkat pengetahuan, kemampuan, kesadaran dan keterbatasan penguasan teknologi yang dimiliki pelaku utama agribisnis jeruk. 


2. GEJALA LUAR
·         Pada tanaman muda gejala yang nampak adalah adanya kuncup yang berkembang lambat,pertumbuhannya mencuat ke atas dengan daun-daun kecil dan belang-belang kuning.
·         Sebagian atau seluruh tajuk tanaman berwarna kuning, daun kaku, tebal, berdiri tegak, dan adanya warna hijau mengelom-pok tidak merata pada daun.
·         Tulang daun menonjol dan berwarna hijau gelap sedangkan daging daun berwarna kuning.
·         Daun pada cabang- cabang yang terinfeksi menjorok ke atas seperti sikat.
·         Pada pangkal buah muncul warna orange yang berlawanan dengan buah-buah sehat. Buah rasanya masam dan bijinya kempes, tidak berkembang dan berwarna hitam.
·         Gejala mirip kekurangan Zn (seluruh tanaman jeruk di kebun yang sama akan menunjukkan gejala). Jika Penyebaran gejala yang tidak merata merupakan indicator yang sangat penting adanya penyakit CVPD. Selama musim hujan, gejala defisiensi Zn biasanya tidak begitu tampak.
·         Serangan berat ukuran daun menjadi lebih kecil dan menghasilkan buah kecil-kecil sebesar kelereng.
·         Serangan lebih lanjut daun lebih kecil, tanaman kerdil dan mati.


3. GEJALA DALAM
Pengamatan di bawah microskop terhadap irisan tipis potongan melintang tulang daun tengah tanaman jeruk yang sakit sakit berturut- turut dari luar hingga ketengah daun akan terlihat jaringan-jaringan epidermis, kolengkim, sklerenkim, phloem. Menurt tirta widjaja (1984) gejala dalam pada tanaman jeruk yang terkena CVPD adalah :
·            Phloem tulang daun tanaman sakit lebih tebal dari phloem tulang daun tanaman sehat.
·            Pada phloem tulang daun tanaman sakit terdapat sel-sel berdinding tebal yang merupakan jalur-jalur mulai dari dekat sklerenkim sampai dekat xilem. Dinding tebal tersebut adalah beberapa lapis dinding sel yang berdesak-desakan.
·            Didalam berbagai jaringan dalam daun terjadi pengumpulan secara berlebihan butir- butir halus zat pati.

4. PENYEBAB
Info terakhir penyakit CVPD disebabkan oleh bakteri (Bacterial like organism) liberobacter asiaticum yang hidup dan hanya berkembang di jaringan phloem, akibatnya sel-sel phloem mengalami rusak sehingga menghambat tanaman menyerap nutrisi. Walaupun terdapat di phloem, tetapi penyebarannya dibagian tanaman adalah lambat. Penyakit ini ditemukan pada semua jenis jeruk di Indonesia.



5. PENYEBARAN
A.    Ditularkan oleh organisma kutu loncat jeruk (Diaphorina citri Kway) melalui pucuk muda pada saat serangga mengisap cairan tanaman.
1.      Vector Diaphorina citri baru dapat menularkan  CVPD setelah mengisap tanaman sakit selama 48 jam. Hasil penularan makin tinggi apabila vector telah mengisap tanaman sakit selama 72 jam
2.      Penularan terjadi setelah 360 jam vector selesai menghisap tanaman sehat.
3.      Makin banyak populasi Diaphorina citri (sampai 10 ekor) semakin tinggi penularan
4.      Vector yang mengandung CVPD rata- rata berumur 33 hari dan umur ini lebih pendek dari vector yang tidak mengandung CVPD.
B.     Gejala mirip penyakit CPVD juga ditularkan oleh tungau (tetranichus telarius L) menyebabkan rusaknya ploem pada tangkai dan tulang daun.
C.     Melalui okulasi dan sambungan dari pohon yang telah tercemar CVPD.

 
6. PENGENDALIAN
1.      Gunakan bibit jeruk bebas CVPD.
2.      Tanaman diseprot dengan pertisida nabati atau penggunaan pestisida kimia (insektisida, akarisida) dengan bijaksana.
3.      Berikan pupuk yang cukup terutama pupuk organik.
4.      Lakukan pemangkasan terhadap bagian tanaman terserang. Serangan berat dilakukan pemusnahan dengan cara ditebang kemudian dibakar.

2 komentar: