Penyakit
CVPD singkatan dari Citrus
Vein Plhoem Degredation sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah
yang perlu penanganan serius di sentra produksi maupun di daerah pengembangan
baru tanaman jeruk, karena
pengendalian penyakit tersebut jika sudah ada dipertanaman sangat sulit
dilakukan. Oleh karena itu, pengenalan penyakit CVPD dan upaya pengendaliannya
sangat penting bagi pertugas lapangan maupun petani, agar kehadiran CVPD dan
serangga vektornya pada tanaman jeruk dapat diketahui lebih dini. Dengan
demikian, penyebarannya dapat dibatasi.
Serangga
penyebab CVPD telah terbukti menyebabkan kemunduran jumlah tanaman maupun
produksi persatuan luas tanaman serta tenggelamnya nama-nama daerah sentra produksi
jeruk yang dulunya terkenal baik dari segi produksi maupun kekhasan jenis
jeruknya.
Walaupun
usaha sudah banyak dilakukan namun belum memberikan hasil yang memuaskan karena
masih banyaknya masalah yang dihadapi baik dari tingkat pengetahuan, kemampuan,
kesadaran dan keterbatasan penguasan teknologi yang dimiliki pelaku utama
agribisnis jeruk.
2.
GEJALA LUAR
·
Pada tanaman muda gejala yang
nampak adalah adanya kuncup yang berkembang lambat,pertumbuhannya mencuat ke
atas dengan daun-daun kecil dan belang-belang kuning.
·
Sebagian atau seluruh tajuk
tanaman berwarna kuning, daun kaku, tebal, berdiri tegak, dan adanya warna
hijau mengelom-pok tidak merata pada daun.
·
Tulang daun menonjol dan berwarna
hijau gelap sedangkan daging daun berwarna kuning.
·
Daun pada cabang- cabang yang
terinfeksi menjorok ke atas seperti sikat.
·
Pada pangkal buah muncul warna
orange yang berlawanan dengan buah-buah sehat. Buah rasanya masam dan bijinya
kempes, tidak berkembang dan berwarna hitam.
·
Gejala mirip kekurangan Zn
(seluruh tanaman jeruk di kebun yang sama akan menunjukkan gejala). Jika
Penyebaran gejala yang tidak merata merupakan indicator yang sangat penting
adanya penyakit CVPD. Selama musim hujan, gejala defisiensi Zn biasanya tidak
begitu tampak.
·
Serangan berat ukuran daun
menjadi lebih kecil dan menghasilkan buah kecil-kecil sebesar kelereng.
·
Serangan lebih lanjut daun lebih
kecil, tanaman kerdil dan mati.
3. GEJALA
DALAM
Pengamatan di bawah microskop terhadap irisan tipis
potongan melintang tulang daun tengah tanaman jeruk yang sakit sakit berturut-
turut dari luar hingga ketengah daun akan terlihat jaringan-jaringan epidermis,
kolengkim, sklerenkim, phloem. Menurt tirta widjaja (1984) gejala dalam pada
tanaman jeruk yang terkena CVPD adalah :
·
Phloem tulang daun tanaman sakit
lebih tebal dari phloem tulang daun tanaman sehat.
·
Pada phloem tulang daun tanaman
sakit terdapat sel-sel berdinding tebal yang merupakan jalur-jalur mulai dari
dekat sklerenkim sampai dekat xilem. Dinding tebal tersebut adalah beberapa
lapis dinding sel yang berdesak-desakan.
·
Didalam berbagai jaringan dalam
daun terjadi pengumpulan secara berlebihan butir- butir halus zat pati.
4. PENYEBAB
Info terakhir penyakit CVPD disebabkan oleh bakteri (Bacterial like
organism) liberobacter
asiaticum yang hidup dan hanya berkembang di jaringan phloem, akibatnya
sel-sel phloem
mengalami rusak sehingga menghambat tanaman menyerap nutrisi. Walaupun terdapat
di phloem, tetapi penyebarannya dibagian tanaman adalah lambat. Penyakit ini
ditemukan pada semua jenis jeruk di Indonesia.
5.
PENYEBARAN
A. Ditularkan
oleh organisma kutu loncat jeruk (Diaphorina citri Kway) melalui pucuk muda pada
saat serangga mengisap cairan tanaman.
1. Vector
Diaphorina citri baru dapat menularkan CVPD setelah mengisap tanaman
sakit selama 48 jam. Hasil penularan makin tinggi apabila vector telah mengisap
tanaman sakit selama 72 jam
2. Penularan
terjadi setelah 360 jam vector selesai menghisap tanaman sehat.
3. Makin
banyak populasi Diaphorina citri (sampai 10 ekor) semakin tinggi penularan
4. Vector
yang mengandung CVPD rata- rata berumur 33 hari dan umur ini lebih pendek dari
vector yang tidak mengandung CVPD.
B. Gejala
mirip penyakit CPVD juga ditularkan oleh tungau (tetranichus telarius L)
menyebabkan rusaknya ploem pada tangkai dan tulang daun.
C. Melalui
okulasi dan sambungan dari pohon yang telah tercemar CVPD.
6.
PENGENDALIAN
1. Gunakan
bibit jeruk bebas CVPD.
2. Tanaman
diseprot dengan pertisida nabati atau penggunaan pestisida kimia (insektisida,
akarisida) dengan bijaksana.
3. Berikan
pupuk yang cukup terutama pupuk organik.
4. Lakukan
pemangkasan terhadap bagian tanaman terserang. Serangan berat dilakukan
pemusnahan dengan cara ditebang kemudian dibakar.
Makasih ya atas infonya dapat menambah pengetahuan salam kenal dari Cara membuat Manisan kolang kaling
BalasHapustrimakasih kembali semoga bermanfaat bagi sahabatku
BalasHapus